Kurang dari seminggu, Indonesia akan dipimpin oleh Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Presiden dan Wapres akan dilantik tepat pada tanggal 20 Oktober 2014. Bertepatan itu, sebagai bagian dari sejarah transisi pemerintah di Indonesia, untuk pertama kalinya Presiden Susilo Bambang Yudyohono akan menggelar inaugurasi di Istana Kepresidenan.
Hal ini diutarakan oleh Juru Bicara Presiden, Julian Pasha. “Nanti kan yang menjadi poros atau yang melaksanakan pelantikan MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat). Baru setelah pelantikan itu direncanakan ada penyambutan presiden baru oleh SBY dan upacara pelepasan,” jelasnya di Jakarta (13/10). Dirinya juga menyampaikan bahwa penyambutan Presiden baru ini akan dilakukan secara militer.
Selain itu, menurut Sekretaris Kabinet Dipo Alam prosesi ini akan menjadi bagian dalam sejarah karena untuk pertama kalinya di Indonesia transisi kepemimpinan dilakukan dengan upacara kemiliteran. “'Ini dalam sejarahnya baru pertama kali. Selama ini transisi kepemimpinan selalu tidak mulus serah terimanya. Berikan apresiasi yang positif baik untuk SBY dan Jokowi yang akan menerima jabatan dengan baik-baik,” jelasnya.
Rencananya, prosesi ini hampir sama dengan peringatan 17 Agustus yang melibatkan kurang lebih empat satuan kerja khusus, lengkap dengan petugas marching. Tidak ketinggalan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan bahwa SBY juga akan mengundang Jokowi untuk melakukan orientasi di Kompleks Istana Kepresidenan.
”Sabtu (18/10) atau Minggu (19/10), Presiden mengundang Jokowi untuk berorientasi di Istana dan acara pada hari Senin (20/10),” jelasnya secara singkat.
Upacara pisah-sambut ini akan turut dihadiri beberapa tamu negara. Sebelumnya, belum pernah ada suksesi pergantian presiden dari mantan presiden. Hal ini pernah disinggung oleh Presiden SBY pada awal Juni lalu. “Saya bahkan telah berencana siapa pun yang terpilih nanti, apakah Jokowiatau Prabowo, saya akan sambut dengan penuh penghormatan. Saya merencanakan sebuah tradisi baru pada 20 Oktober.”
SBY juga mengungkapkan, setelah ia dan Presiden Terpilih bersama-sama menghadiri sidang MPR, SBY akan bersiap di Istana Negara untuk menyambut presiden baru dengan upacara militer. Menurutnya, prosesi ini sekaligus sebagai bagian dari farewell dengan perangkat kepresidenan dan memperkenalkan presiden periode berikut serta berdoa untuk kesuksesan Presiden yang menjabat di periode 2014-2019.
Demi kenyamanan Anda selama mengakses Jawaban.com, kami menggunakan cookie untuk memastikan situs web kami berfungsi dengan lancar serta memberikan konten dan fitur yang relevan untuk Anda, dan meningkatkan pengalaman Anda di situs web kami. Data Anda tidak akan pernah diperjualbelikan atau digunakan untuk keperluan pemasaran. Anda dapat memilih untuk Setuju atau Batalkan terhadap penggunaan cookie dalam situs web ini. Learn more